Senin, 13 November 2017

Endoskopi atau Endoscopy





Endoskopi atau endoscopy merupakan suatu cara pemeriksaan medis untuk melihat/ mengetahui kondisi saluran pencernaan dengan menggunakan endoskop.  Endoskop adalah alat berbentuk selang elastis dengan ujung lampu & kamera optic, hasil rekaman kamera ditampilkan di monitor computer.

Pengertian Umum Endoskopi

Endoskopi merupkan tindakan tanpa bedah yang digunakan untuk mengetahui saluran pencernaan pasien .  Dalam beberapa kasus, disertai pengobatan, jika sudah memungkinkan. Cara ini menggunakan endoskop, tabung lentur dengan kamera yang melekat pada salah satu ujungnya. Kamera ini merekam gambar di bagian dalam dari saluran pencernaan, sehingga memungkinkan dokter yang memeriksa dapat melihat gambar kondisi saluran melalui layar monitor yang terhubung dengan endoskop.

Beberapa Cara Endoskopi

  1. Endoskopi dari atas : endoskopi atas dilakukan dengan cara memasukkan endoskop melalui mulut, tenggorokan, dan turun ke kerongkongan. Cara ini digunakan ketika dokter perlu memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus kecil, khususnya di bagian atas.
  2. Sigmoidoskopi atau kolonoskopi :  dua tindakan serupa yang memasukkan endoskop melalui rektum menuju usus besar atau kolon. Cara ini dilakukan ketika diperkirakan terjadi permasalahan dengan usus besar.
  3. Endoscopic Retrograde CholangioPancreatography (ERCP) :  cara endoskopi khusus untuk memeriksa kandung empedu dan pankreas.  Dengan cara ini juga untuk memeriksa bagian tubuh yang berada di sekitar tempat yang sama. ERCP juga terkadang digunakan untuk menghancurkan batu empedu di saluran empedu.
  4. Endoscopic ultrasound (EUS) :  Cara Endoskopi yang menggabungkan endoskopi melalui teknologi gelombang ultrasound untuk memperoleh informasi yang bermanfaat terhadap keadaan kesehatan di saluran pencernaan.
  5. Biopsi (pengambilan sample jaringan tubuh) : Cara ini  untuk memperoleh contoh jaringan  saluran pencernaan.  Alat special akan digunakan untuk mengangkat jaringan dari tempat yang terinfeksi. Sample jaringan  akan dianalisis untuk menentukan apakah terdapat penyakit tertentu atau tidak.
  6. Perawatan : selama proses endoskopi, jika ditemukan beberapa masalah, proses ini juga dapat digunakankan untuk melakukan perawatan. Misalnya, jika proses ini menunjukkan adanya pendarahan di saluran pencernaan, dokter dapat memasukkan alat lain melalui endoskop untuk menghentikan pendarahan tersebut. Demikian pula jika ditemukan polip dan lain, endoskop dapat digunakan untuk pembersihan.

Kapan Harus Endoskopi ?

Endoskopi umumnya untuk mendiagnosis dan merawat gangguan pencernaan. Penyakit yang memengaruhi saluran pencernaan pada umumnya mempengaruhi berbagai organ lainn, dimulai dari mulut sampai ke anus.

Endoskopi umumnya untuk memeriksa gangguan pencernaan, seperti :  infeksi usus buntu, penyumbatan usus, infeksi saluran pencernaan, batu empedu, infeksi lambung, infeksi usus kecil, ambeian/ wasir, luka pada lambung, luka pada usus 12 jari, infeksi usus besar, anemia, pyrosis, mulas, intoleransi laktosa/ gluten, kanker usus besar, kanker lambung, kanker kandung empedu.

Pemeriksaan Endoskopi untuk mengetahui gejala-gejala :  Polip atau pertumbuhan abnormal lain dalam usus besar, Pendarahan saluran pencernaan bagian atas, Peradangan dalam usus atau saluran pencernaan.

Endoskopi juga sebagai peralatan penunjang diagnosis untuk memperkuat diagnosis yang berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan di sistem tubuh lainnya,  seperti :  Rhinoskopi pada hidung; Bronkoskopi pada saluran pernapasan bagian bawah; Otoskopi pada telinga, Ginoskopi pada sistem reproduksi wanita, mulut rahim, kandungan, dan tuba falopii;  Bedah tulang (ortopedi) – melibatkan pelepasan endoskopi pada terowongan karpal di pergelangan tangan dan rekonstruksi sendi lutut.

Gejala utama yang disarankan untuk lakukan endoskopi :  nyeri perut, kesulitan menelan, perubahan dalam buang air besar, konstipasi/sembelit berkepanjangan/kronis, diare kronis, gas, kembung, mual, muntah, buang-buang air besar.

Endosokopi merupakan tindakan pemeriksaan dan perawatan yang aman dan umum .  Endoskopi memiliki tingkat kesuksesan tinggi dan risiko rendah dari kemungkinan komplikasi, termasuk:  perforasi pada dinding usus, infeksi, pendarahan, efek negatif yang diakibatkan obat penenang.






Sumber :
* World Journal of Gastrointestinal Endoscopy
* Surgical Endoscopy, Official Journal of the Society of American Gastrointestinal and Endoscopic  Surgeons (SAGES) and European Association for Endoscopic Surgery (EAES)
*  Gastrointestinal Endoscopy: http://www.giejournal.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar